KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang mendalam penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, hanya karena nikmat dan hidayahNya pula penulis dapat menyusun makalah tentang
“Bimbingan dan Konseling”.
Makalah ini disusun
bertujuan untuk pedoman atau arah dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling
di sekolah.
Jika ada perbedaan dalam hal format ataupun susunannya, makalah yang
disusun saat ini. Guna untuk mengetehui kebermanfaatan
makalah ini diperlukan suatu evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan
secara internal maupun eksternal. Evaluasi eksternal diperlukan dari teman
sejawat, baik melalui instrumen maupun melalui sumbang saran dari para pembaca
atau pengguna makalah ini.. Untuk itu kritik,
saran maupun arahan sangat diharapkan dari semua fihak,
khususnya pihak-pihak yang kompeten guna peningkatan dan penyempurnaan program.
Ucapan terima kasih kami aturkan kepada semua pihak, terutama kepada bapak dosen yang telah memberikan arahan dan
pembinaan dalam penyusunan makalah ini. Harapan semoga dapat dilaksanakan, dan
dapat membantu peserta didik dalam mencapai perkembangan yang optimal.
Makassar, januari 2013
Penulis,
Rosa Bunga
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I. PENDAHULUAN
a. Latar
belakang
b. Rumusan
masalah
c. Tujuan
penulisan
BAB
II. PEMBAHASAN
a. Hubungan
bimbingan dan konseling
b. Macam-macam
bimbingan dan konseling
c. Tujuan
bimbingan dan konseling
d. Fungsi
bimbingan dan konseling
e. Asas-asas
bimbingan dn konseling
f. Teknik-teknik
bimbingan dan konseling
BAB
III. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Secara
etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal
dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti “menunjukan, membimbing,
menuntun, ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum
bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.Definisi
bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year’s Book of Education 1955, yang
menyatakan:
Guidance is process of helping individual through their own effort to
discover and develop their potentialities both for personal happiness and
social usefulness. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui
usaha sendiri untuk menentukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh
kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give advice” (Homby: 1958:246) atau memberi saran dan nasihat. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru/konselor dengan klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahakn dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat di buat adalah sebagai berikut:
1. Apa
Hubungan bimbingan dan konseling
2. Apa
saja Macam-macam bimbingan dan konseling
3. Apa
Tujuan bimbingan dan konseling
4. Apa
Fungsi bimbingan dan konseling
5. Apa
Asas-asas bimbingan dn konseling
6. Bagaimana Teknik-teknik bimbingan dan konseling
C. Tujuan
permasalahan
Adapun
tujuan permasalahan yang dapat dibuat
adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui Hubungan bimbingan dan konseling
2. Untuk
mengetahui Macam-macam bimbingan dan
konseling
3. Untuk
mengetahui Tujuan bimbingan dan konseling
4. Untuk
mengetahui Fungsi bimbingan dan konseling
5. Untuk
mengetahui Asas-asas bimbingan dn konseling
6. Untuk
mengetahui Bagaimana Teknik-teknik
bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan bimbingan dan konseling
Di atas telah dijelaskan
pengertian bimbingan dan konseling, yang sepintas terdapat dan kesamaan dan perbedaannya.
Akantetapi, sesungguhnya bimbingan dan konseling merupakan dua kegiatan kerja
yang saling melengkapi. Menurut Prof. bimo walgito, para ahli sepakat secara
bulat, baik tentangkeamaan antara bimbingan dan konseling serta perbedaannya,
maupun saling melengkapinya antara kegiatan bimbingan dan konseling.
Dengan memperhatikan
uraian diatas, jelaslah bahwa counseling merupakan salah satu teknik pelayanan
dalam bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secara
individual ( face to face relationship ) guidance counseling mempunyai hbungan
yang sangat erat. Perbedaannya terletak di dalam tingkatannya. Pandangan inilah
yang paling banyak dianut dan diikuti kegiatan – kegiatan praktik.
1.
Konseling merupakan salah satu metode
dari bimbingan, sehingga pengertian bimbingan lebih luas daripada pengertian
konseling ( penyuluhan ) oleh karena itu,konseling merupakan guidance, tetapi
tidak semua guidance merupakan kegiatan konseling
2.
Dalam konseling terdapat masalah tertentu, yaitu maslah yang dihadapi oleh
conselee, sedangkan guidance tidakdemikian. Guidance lebih bersifat pereventif
atau pencegah, sedangkan prnyuluhan lebih bersifat kuratif atau korektif.
Lebih – lebih adanya perkembangan usaha – usaha manusia dalam bidang
pendidikan, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, timbul pula
berbagai kesukaran yang dialami oleh anak – anak dalam perkembangan atau dalam
menentukan pilihan hidupnya.
Misalnya :
·
Banyak diantara anak – anak dan pemuda
yang mengalami kesukaran dalam cara belajar, cara menggunakan waktu senggang,
cara menyesuaikan diri dengan teman sekelas, dan sebagainya
·
Banyak diantara anak – anak yang tidak tahu ke mana ia harus melanjutkan
sekolahnya yang sesuai dengan bakatnya
·
Banyak diantara anak – anak keluar sekolah sebelum
waktunya, pindah sekolah \, dan lain – lain hingga hal tersebut akan
memboroskan waktu dan biayaya
·
Banyak diantara anak – anak yang menjadi
pengangguran dan berbuat yang tidak sopan, dan masih banyak lagi kesukaran lain
( H.M. Umar dan Sartono, 1998 ; 19 )
Dari beberapa contoh tersebut, cukup
jelas betapa pentingnya bimbingan dan penyuluhan,
terutama pada siswa sekolah lanjutan. Akan tetapi, sebenarnya tujuan bimbngan
di sekolah tidak terbatas lagi siswa saja, melainkan juga bagi sekolah secara
keseluruhan dan bagi masyarakat
B. Macam – macam bimbingan dan konseling
Salah satu problem yang
dihadapi siswa di sekolah adalah kesulitan belajar. Ciri yang tampak seperti
nilai jelek, hasil tidak sesuai dengan usaha, sikap yang kurang baik;
menentang, berdusta dan tingkah laku lain seperti membolos.
Siswa kadang tidak mengetahui bahwa ia bermasalah. Dalam keadaan seperti
ini hal yang diperlukan siswa yaitu 1) bimbingan belajar. 2) bimbingan sosial
dan 3) bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi.
1.
Bimbingan belajar
bertujuan mengatasi masalah kegiatan
belajar di dalam atau luar sekolah; meliputi bimbingan cara belajar (kelompok
atau individual), merencanakan waktu dan kegiatan belajar, kesulitan dalam mata
pelajaran tertentu, dan hal yang berkaitan dengan cara, proses, prosedur dalam
belajar.
2.
Bimbingan social
Tujuan
bimbingan sosial yang agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan
kelompok, sehingga tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif. Menurut Abu
Ahmadi bimbingan sosial dimaksudkan untuk memperoleh kelompok belajar dan
bermain, persahabatan dan kelompok sosial yang sesuai dan yang akan membantu
dalam menyelesaikan masalah tertentu.
3.
Bimbingan dalam mengatasi masalah
pribadi
Beberapa masalah pribadi
menimbulkan konflik, misalnya antara intelektual dan emosi, bakat dan aspirasi
lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Menurut Downing, layanan bimbingan
pribadi bermanfaat terutama dalam membantu menciptakan hubungan sosial yang
menyenangkan, menstimulasi siswa meningkatkan partisipasi, mewujudkan
pengalaman belajar yang lebih bermakna, meninggalkan motivasi belajar dan
menstimulasi tumbuhnya minat bakatnya.
C.
Tujuan Bimbingan dan
Konseling
Dalam hubungan ini
pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa “dalam rangka upaya
agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa
depan”. (Prayitno. 1997:23).
Bimbingan dalam rangka
menemukan pribadi, ditujukan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan
dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal
pengembangan diri lebih lanjut. Sebagai manusia yang normal di dalam setiap
diri individu selain memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang negatif.
Pribadi yang sehat ialah apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya
dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya
itu.Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan ditujukan agar peserta mengenal
lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan
budaya yang sangat sarat dengan nliai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan
fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis
pula.
Sedangkan bimbingan
dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan agar peserta didik mampu mempertimbangkan
dan mengabil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkkut bidang
pendidikan, bidnag karir, maupun bidnag budaya, keluarga dan masyarakat
(Prayito, 1998: 24). Melalui perencanaan masa depan ini individu diharapkan
mampu mawujudkan dirinya sendiri dengan bakat, minat, intelegensi dan
kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. Dan perlu pula diingat bahwa diri
haruslah sejalan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada pada
diri seseorang, maka akan mampu berdiri sendiri sebagai pribadi yang mandiri,
bebas dan mantap
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengembang sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan dan fungsi advokat. Uraian berikut ini adalah menjelaskan makna masing-masing fungsi bimbingan dan konseling:
1. Fungsi pemahaman
a. Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri
b. Pemahaman tentang linkungan peserta didik
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk di dalamnya
informasi pendidikan,Informasi jabatan/pekerjaan, dan informasi sosial dan
budaya/nilai-nilai), teruatam oleh peserta didik.
2. Fungsi pencegahan
Fungsi
pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang
mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat, atau menimbulkan
kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi pengentasan
Istilah
fungsi pengentasan ini dipakai sebagai pengganti istilah fungsi kuratif atau
fungsi terapeutik dengan arti pengobatan atau penyembuhan. Melalui fungsi
pengentasan ini pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan
terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta
didik. Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha membantu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya,
jenisnya, maupun bentuknya. Pelayanan dan pendekatan yang dipakai dalam
pemberian bantuan ini dapat bersifat konseling perseorangan maupun konseling
kelompok.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengambangan
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam
rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan. Dalam
fungsi ini hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik
dan dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan peserta didik dapat mencapai
perkembangan kepribadian secara optimal.
5. Fungsi advokasi
Fungsi advokasi yaitu bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta
didik dalam rangka upata pengembangan seluruh potensi secara optimal.
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hsil sebagaimana
yang terkandung di dalam masing-masing fungsi tersebut. Setiap pelayanan
kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung
mengacu satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang hendak dicapainya
jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.Secara keseluruhan, jika semua
fungsi-fungsi itu telah terlaksnaa dengan baik, dapatlah bahwa peserta didik
akan mampu berkembangan secara wajar dan mantap menuju aktualitasi diri secara
optimal pula. Keterpaduan semua fungsi tersebut akan sangat membantu
perkembangan peserta didik secara terpadu pula.
E. Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu
kegiatan. Menurut Prayitno ada beberapa asas yang harus diperhatikan:
1.
Asas kerahasiaan
Asas ini merupakan
asas kunci, karena klien mampu mengungkap masalahnya pada orang yang dipercaya
klien. Dengan adanya keterbukan masalah akan dapat diselesaikan dengan baik.
2.
Asas keterbukaan
Asas ini didasarkan
atas asas kerahasiaan. Klien dan konselor perlu suasana keterbukaan untuk
mengungkapkan perasaan, pemikiran dan keinginan yang berkaitan dengan
permasalahan yang ingin diselesaikan.
3.
Asas kesukarelaan
Asas ini lebih terkait
dengan pribadi konselor. Konselor perlu memiliki sikap sukarela dalam membantu
menyelesaikan permasalahan klien. Dengan sikap sukarela dari konselor klien
akan dengan sukarela pula menceritakan dan mencari solusi atas permasalahannya.
4.
Asas kekinian
Fokus pemecahan
permasalahan klien adalah pada masa saat ini. Apa yang saat ini dirasakan dan
menjadi permasalahan klien adalah hal yang perlu diselesaikan dalam pertemuan
konseling.
5.
Asas kegiatan
Konseling dapat
berlangsung baik apabila klien mau melaksanakan tugas yang diberikan. Konselor
hendaknya mampu memotivasi klien melakukan kegiatan yang disarankan dalam sesi
konseling demi tujuan penyelesaian masalah klien.
6.
Asas kedinamisan
Dinamis merupakan
perubahan menuju pada kemajuan yang terjadi pada klien. Konselor hrus
memberikan layanan yang sesuai dengan sifat keunikan tiap individu demi
perubahan ke arah perkembangan pribadi yang lebih baik.
7.
Asas keterpaduan
Dalam pemberian
layanan, konselor perlu memperhatikan aspek kepribadian klien yang diarahkan
untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan. Keterpaduan ini berkaitan dengan
aspek klien maupun mengenai keterpaduan isi dan proses layanan.
8.
Asas kenormatifan
Usaha layanan tidak
boleh bertentangan dengan norma yang berlalu sehingga tidak terjadi penolakan
dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dengan proses dan saran atau
keputusan yang dibahas dalam konseling.
9.
Asas keahlian
Proses konseling harus
dilakukan dengan profesional dan oleh orang yang profesional yang menntut
ketrampilan khusus dan terlatih untuk melakukan konseling.
10. Asas alih tangan
Asas ini bertujuan
agar tidak terjadi pemberian layanan yang tidak tepat. Bila permasalahan klien
perlu penanganan dari ahli yang lain maka pengalihtanganan kepada pihak yang
lebih ahli perlu dilaksanakan.
11. Asas tut wuri handayani
Makna layanan bimbingan dan konseling tidak hanya
berkaitan dengan permasalahan saat tertentu melainkan makna tersebut tetap
dirasakan oleh klien pada masa yang akan datang.
F. Teknik-Teknik Bimbingan Dan Konseling
teknik Bimbingan dan Konseling adalah cara atau metode yang dilakukan untuk
membantu, mengarahkan atau memandu seseorang atau sekelompok orang agar
menyadari dan mengembangkan potensi-potensi dirinya, serta mampu mengambil
sebuah keputusan dan menentukan tujuan hidupnya dengan cara berinteraksi atau
bertatap muka.
·
Teknik-Teknik Bimbingan dan Konseling
antara lain:
Pada umumnya
teknik-teknik yang dipergunakan dalam bimbingan mengambil dua pendekatan, yaitu
pendekatan secara kelompok (group guidance) dan pendekatan secara individual
(Individual Guidance Counseling).
1. Bimbingan Kelompok (Group Guidance)
Tehnik ini
dipergunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid memecahkan
masalah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok, yaitu yang dirasakan bersama
oleh kelompok atau bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai
anggota kelompok.
·
Menghemat waktu dan tenaga.
·
Menciptakan kesempatan bagi semua siswa
untuk berinteraksi dengan konselor, yang memungkinkan siswa lebih berkeinginan
membicarakan perencaan masa depan atau masalah pribadi-social.
·
Menyadarkan siswa bahwa kenyataan yang
sama juga dihadapi oleh teman-temannya, sehingga mereka terdorong untuk
berusaha mengahadapi kenyataan itu bersama-sama dan saling mendiskusikannya.
Ada beberapa teknik dalam bimbingan kelompok, seperti:
a. Home room programe
Yaitu suatu program
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya
lebih baik, sehingga dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini dilakukan
dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam
pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu.
Dalam program home
room ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas dan
menyenangkan,sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti dirumah.
b. Karyawisata/ field trip
Kegiatan rekreasi yang
dikemas denga metode mengajar untuk bimbingan kelompok dengan tujuan siswa
dapat memperoleh penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama dan penuh
tanggungjawab.
c. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan
suatu cara dimana murid-murid akanmendapat kesempatan untuk memecahkan masalah
bersama-sama. Setiap murid dapat menyumbangkan pikiran masing-masing dalam
memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi itu dapat tertanam pula rasa
tanggungjawab dan harga diri.
Masalah yang mungkin dapat diduskusikan
antara lain:
v Pembagian kerja dalam suatu kegiatan kelompok.
v Perencanaan suatu kegiatan.
v Masalah-masalah pekerjaan.
v Masalah belajar.
v Masalah penggunaan waktu senggang.
v Masalah persahabatan, keluarga dsb.
d. Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok
merupakan tehnik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok memberikan
kesempatan kepada individu untuk berpatisipasi dengan sebaik-baiknya. Banyak
kegiatan tertentu yang lebih berhasil jika dilakukan dalam kelompok. Untuk
mengembangkan bakat-bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan. Juga dapat
menembangkan tanggungjawab. Tehnik sosiometri dapat banyak menolong dalam
pembentukan kelompok.
e. Organisasi murid
Keorganisasian baik
dalam lingkungan pendidikan maupun dilingkungan masyarakat. Melalui organisasi
ini banyak masalah individual maupun kelompok dapa diseleseikan. Dalam
organisasi murid mendapat kesempatan untuk belajar mengenal berbagai aspek
kehdupan social. Mengaktipkan murid dalam mengembangkan bakat kepemimpinan
disamping memupuk rasa tanggungjawab dan harga diri.
Sosiodrama
dipergunakan sebagai suatu tehnik didalam memecahkan masalah-masalah social
dengan melalui kegiatan bermain peranan. Di dalam sosiodrama ini individu akan
memerankan suatu peranan tertentu dari suatu masalah social.
g. Psikodrama
Psikodrama adalah
tehnik untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami oleh individu.
Dengan memerankan suatu peranan tertentu, konflik atau ketegangan yang ada
dalam dirinya dapat dikurangi atau dihindari. Kepada sekelompok murid
dikemukakan suatu cerita yang didalamnya tergambarkan adanya ketegangan psyshis
yang dialami individu.
h. Remedial teaching
Bentuk penambahan
pelajaran, pengulangan kembali, latihan-latihan, penekanan aspek-aspek tertentu.Hal
ini tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa.
2. Individual Guidance Counseling (Bimbingan Konseling Individu)
Bimbingan konseling individu yaitu
bimbingan konseling yang memungkinkan klien mendapat layanan langsung tatap
muka dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang sifatnya pribadi
yang dideritannya.
Dalam konseling ini
hendaknya konselor bersikap penuh simpati dan empati. Simpati artinya
menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh klien.
Dan empati artinya berusaha menempatkann diri dalam situasi diri klien denagn
segala masalah-masalah yang dihadapinya. Denagn sikap ini klien akan memberikan
kepercayaan sepenuhnya kepada konselor. Dan ini sangat membantu keberhasilan
konseling.
Masalah-masalah yang mungkin dapat di
diskusikan:
a. Masalah-maslah yang sifatnya pribadi.
b. Dilakukan dengan face to Face
relationship.
c. Metode wawancara antara konselor dab kasus.
d. Konselor harus bersikap penuh simpati dan empati.
G. Kode Etik Pada Bimbingan dan Konseling
Kode etik yaitu ketentuan
atau peraturan yang harus ditaati oleh siapa saja yang berkecimpung dalam
bidang bimbingan dan penyuluhan demi untuk kebaikan. Dengan adanya kode etik
dalam bimbingan dan penyuluhan dimaksudkan agar bimbingan dan penyuluhan tetap
dalam keadaan baik dan justru diharapkan semakin baik.Kode etik ini mengandung
ketentuan-ketentuan yang tidak boleh dilanggar atau diabaikan tanpa membawa
akibat yang tidak menyenangkan.
Dibawah ini ada beberapa kode etik dalam bimbingan dan konselling:
1. Pembimbing atau pejabat lain yang memegang jabatan dalam bidang bimbingan
dan konseling harus memegang teguh prinsip-prinsip bimbingan dan penyuluhan.
2. Pembimbing harus berusaha semaksimal
mungkin untuk mencapai hasil sebaik-baiknya, dengan membatasi diri pada
keahliannya atau wewenangnya. Karena itu pembimbing jangan sampai mencampuri
weenang serta tanggung jaawabnya.
3. Oleh karena pekerjaan pembimbing langsung dengan kehidupan pribadi orang,
maka seorang pembimbing harus:
a. Dapat memegang atau menyimpan rahasia klien dengan sebaik-baiknya.
b. Menunjukkan sikap hormat kepada klien.
c. Menghargai sama terhadap bermacam-macam klien.
4. Pembimbing tidak diperkenankan:
a. Menggunakan tenaga-tenaga ahli yang tidak terdidik dan terlatih.
b. Menggunakan alat-alat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan.
c. Mengambil tindakan-tindakan yang mungkin menimbulkan hal-hal yang tidak
baik bagi klien.
d. Mengalihkan klien kepada konselor lain, tanpa persetujuan klien.
5. Meminta bantuan kepada ahli dalam bidang lain diluar kemampuan atau diluar
keahliannya.
6. Pemmbimbing haruslah menyadari akan
tanggungjawabnya yang berat yang memerlukan pengabdian sepenuhnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling ditujukan untuk membimbing dan
mengarahkan individu melalui usahanya sendiri untuk menentukan dan
mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi serta bertujuan
agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal/sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
B.
Saran
Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal apabila mendapat bimbingan dan konseling yang terarah.
Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal apabila mendapat bimbingan dan konseling yang terarah.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno& Amti
Erman. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.PT. Rineka Cipta Jakarta
Nurihsan, A. Juntika.
2007. Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika
Aditama.
Yusuf, Syamsu dan A.
Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar